Kegiatan simulasi Ekskursi UI 2018 dilaksanakan pada hari Selasa, 21 Juni 2018 di Kawasan Setu Babakan dengan tujuan untuk mempersiapkan Tim Besar Ekskursi Seram selama perjalanan menuju Pulau Seram, Maluku. Tim Besar yang telah dibagi menjadi beberapa divisi mempelajari dan melakukan latihan menyangkut persiapan berbagai hal mengenai Arsitektur Vernakular Seram serta kebiasaan masyarakat suku Huaulu dan Nuaulu.
Kegiatan simulasi ini dimulai pada pukul 09.00 pagi dan diawali dengan pencarian data di tiap divisi masing-masing yang bertujuan untuk mengetahui perubahan ruang yang terjadi pada hari libur Lebaran. Setiap divisi melakukan reka penelitian dan bertugas mencari data sesuai divisi masing-masing. Kegiatan ini berlangsung hingga pukul 12.00 siang dan dilanjutkan dengan istirahat sholat dan makan. Setelah itu, tim bergabung bersama lagi lalu dipecah untuk menjalani focus group untuk membahas materi literatur yang telah disiapkan oleh tim riset. Setelah mempelajari materi dan berdiskusi, setiap focus group mempresentasikan kepada peserta lain mengenai hasil bacaan masing-masing. Kegiatan ini dilanjutkan dengan materi P3K dan pendirian tenda yang dipimpin oleh tim Operasional dan diakhiri dengan pengumuman dan evaluasi. Semoga dengan diadakannya kegiatan simulasi ini Tim Besar Ekskursi 2018 dapat lebih siap dalam menghadapi perjalanan ke depannya dan diberi kelancaran hingga akhir! Jakarta, 27 Juni 2018 Panitia Ekskursi UI 2018
0 Comments
Setelah melewati beberapa serangkaian persiapan keberangkatan seperti, latihan fisik, workshop dan test divisi, akhirnya terdapat nama-nama yang bergabung dalam Tim Besar Ekskursi Arsitektur UI 2018. Tim Besar Ekskursi Arsitektur UI 2018 terbagi menjadi 5 divisi, diantaranya adalah sketsa, mapping, film, foto dan wawancara.
Divisi sketsa memiliki lima anggota, yaitu Nisrina Nur, Husni Fadhil, Reza Muhammad, Bijak Pradana dan Sayyidati C.S. Divisi mapping memiliki enam anggota, yaitu Dwiki Ristanto, Untari Meistuti, Nurul Afifah, Annisa Pramesti, M. Rendy Abdillah dan Annisa Noor. Divisi film memiliki empat anggota, yaitu Achmad Soerio, Ferdinand Teguh, Mohamad Irvansyah dan Salmahira Lazuardi. Divisi foto memiliki enam anggota, yaitu Fachrian Nabil, Khalda Fadhilah, Aisyah Nur, Assyfa Fauzia, Naufal Mahdyan Risky dan Elmira Zanjabila. Terakhir, divisi wawancara memiliki enam anggota yaitu Fahmi Arifin, Fadlan Awriya, Muhammad Arif Siguntang, Amira Isni Fakhirah dan Alifiyah Nabila. Jakarta, 28 Mei 2018 Panitia Ekskursi UI 2018 Workshop terakhir Ekskursi diadakan pada hari Sabtu , 26 Mei 2018 di Ruangan Multimedia Departemen Arsitektur dengan materi tentang Vernadoc atau Vernacular Documentation. Pembicara yang membawakan materi ini adalah Bapak Prof. Kemas Ridwan Kurniawan S.T M.Sc, Ph.D, dosen Arsitektur Pusaka (Heritage), Teori dan Sejarah Arsitektur UI. Workshop vernadoc ini bertujuan untuk untuk menjelaskan metodologi dokumentasi arsitektur vernakular yang baik dan benar agar para peserta Ekskursi 2018 dapat mengumpulkan data dan informasi secara mendetail saat berada di site nanti. Tujuan dari vernadoc adalah menggambar ulang sebuah bangunan bersejarah dengan skala tertentu. Dokumentasi arsitektur vernakular menggunakan teknik menggambar sederhana yang hanya memerlukan alat gambar mendasar (seperti pensil, pena dan tinta) untuk merekam detail-detail yang dilihat dengan mata telanjang. Dalam melakukan dokumentasi, para peserta diharapkan dapat menghasilkan gambar berkualitas tinggi, dengan bayangan dan dimensi yang terlihat persis seperti benda nyata, dengan menggunakan teknik yang mendasar. Dalam workshop ini dijelaskan tahap-tahap yang harus dilakukan dalam melakukan dokumentasi arsitektur vernakular, yaitu pengumpulan data (pengukuran), penggambaran sketsa, translasi skala, penebalan dengan tinta dan koreksi gambar. Serta, dipaparkan pula beberapa tools yang harus dimiliki oleh setiap peserta vernadoc, diantaranya adalah tape measuring, pensil gambar, penghapus, peraut, jangka, penggaris, dan lain-lain
Jakarta, 26 Mei 2018 Panitia Ekskursi UI 2018 Workshop film diadakan pada hari Sabtu (19/05) oleh seorang narasumber, yaitu Kanya Pratita (A’12), Tim Besar Ekskursi 2015: Korowai. Workshop ini memberikan pengetahuan tentang cara mengembangkan cerita dan apa peran masing-masing media dalam cerita ini. Hal tersebut dapat diketahui melalui single photos, photo essay, illustration, feature film, short film teaser, dan clips. Bisa juga melalui naskah atau detail terperinci tentang apa yang akan dilihat, dirasakan, dan didengar serta bagaimana tepatnya mereka yang menonton akan tenggelam dalam film yang dibuat.
Komposisi dalam sebuah film menjadi alat yang paling kuat. Bagaimana menyusun lapisan elemen agar dapat menarik orang ke titik fokus. Workshop kali ini juga bertujuan untuk menginformasikan bagaimana menciptakan yang sempurna dari angle. Melalui angle, dapat mengetahui detail-detail. Selain itu, workshop ini juga memberikan pengetahuan tentang teknik-teknik dan peralatan dalam pembuatan film Jakarta, 19 Mei 2018 Panitia Ekskursi UI 2018 Workshop ke-4 Ekskursi yang diadakan pada hari Sabtu (12/05) membahas materi tentang mapping. Workshop kali ini mendatangkan dua orang narasumber dari angkatan 2014, yaitu Frista Puspita dan I Putu Febri. Workshop ini bertujuan agar dapat memperoleh informasi dan pengetahuanyang diperlukan untuk mengerti sebuah fenomena. Materi tentang skala makro dan mikro sangat penting agar mengetahui informasi arsitektural, hubungan bertetangga, hubungan dengan lingkup fisik sekitar, pengaruh landmark dengan sekitar, dan pengaruh susunan ruang-bangun. Di workshop ini juga diberitahu apa saja yang harus dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan. Hal yang harus diperhatikan, yaitu etika, pendekatan emik, berdiskusi terhadap divisi lainnya, observasi berkali-kali, membiasakan pola bangun pagi, dan evaluasi harian. Lalu, yang harus dihindari, yaitu rasa tidak menghargai, terpaku kepada petunjuk teknis dan jadwal serta merasa puas membuat peta. Metode pembuatan peta manual juga diinformasikan serta peralatan apa saja yang dibutuhkan. Untuk kemudahan pengambilan data di wilayah terisolasi dari google map biasanya digunakan drone. Jakarta, 12 Mei 2018
Panitia Ekskursi UI 2018 Pada hari Sabtu (5/5) telah diadakan workshop sketching oleh dua orang narasumber, yaitu Luthfi Eryando (A’13) selaku PO Ekskursi 2016: Sabu Raijua dan M. Abdullah Bajri (A’14) selaku anggota Tim Besar Ekskursi 2017: Bima. Workshop ini memberikan informasi bagian penting dalam ekskursi yaitu tentang sketching. Sebelum workshop dilaksanakan, peserta workshop sudah diberi tahu kan untuk menyiapkan kertas A4 dan pensil 2B untuk menggambar. Di workshop ini, apa saja yang dilakukan tim sketsa saat sketching langsung di lapangan dipelajari bersama dari mulai jenis sketsa dan fungsinya seperti gambar perspektif, DPT, axonometric, katalog dan diagram, story telling, ilustrasi kegiatan, dan ilustrasi reka ulang tempat. Jakarta, 5 Mei 2018
Panitia Ekskursi UI 2018 Workshop kedua Ekskursi dilaksanakan pada hari Sabtu (28/04) dengan membahas materi tentang survival. Workshop ini mengundang narasumber, yaitu Ade Luthfi (PO Ekspedisi Pulau Seram Mapala UI) dan KSR Atma Jaya. Workshop kali ini bertujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan tentang bagaimana cara bertahan saat berada di medan dan persiapan dalam medis jika dibutuhkan. Dalam sebuah perjalanan perlu mengetahui bagaimana cara mengatasi cedera, luka bakar, dan keracunan sehingga dapat langsung memberikan penanganan yang cepat. Materi survival juga memberikan pengetahuan tentang penilaian keadaan, penilaian dini, pemeriksaan fisik, riwayat penderita, pemeriksaan berkala, dan pelaporan. Materi tentang evakuasi juga sangat penting diketahui oleh para tim besar. Evakuasi dilakukan jika masih butuh pertolongan lanjutan atau tempat korban tidak memungkinkan untuk dilakukannya pertolongan di tempat.
Jakarta, 28 April 2018 Panitia Ekskursi UI 2018 Workshop pertama Ekskursi diadakan pada hari Sabtu , 21 April 2018 di Ruangan Multimedia Departemen Arsitektur dengan materi tentang arsitektur vernakular di daerah yang akan di jelajahi tim Ekskursi Arsitektur UI 2018, yaitu Maluku. Pembicara yang membawakan materi ini adalah Bapak Muhammad Thaha Patiihaa, penulis blog 'Alifuru Supamaraina' dan Ibu Rini Suryantini, dosen Departemen Arsitektur UI. Workshop arsitektur vernakular ini bertujuan untuk mengenal lebih jauh lagi tentang Pulau Seram sehingga ketika tim Ekskursi berada di Seram, mereka dapat lebih memahami keadaan yang ada disana. Bangunan-bangunan arsitektur vernakular dibangun oleh masyarakat sendiri dengan cara gotong royong sesuai dengan lingkungan yang ada, dengan bahan bangunan lokal dan dengan teknologi lokal. Contoh arsitektur vernakular di Indonesia adalah rumah tradisional suku Nias dan suku Batak di Sumatera, sedangkan di luar Indonesia contohnya adalah rumah tradisional suku Batammaliba (Togo, Afrika) dan Toda Hut (Jepang). Pada workshop ini juga disampaikan materi tentang sistem dan prinsip observasi. Saat observasi di lapangan, hal-hal yang harus diperhatikan adalah cara mengumpulkan data, pendekatan pengumpul data (pendekatan emic dan etic) dan materi atau bahan observasi (sejarah, budaya, sistem sosial dan arsitektur). Berbagai observasi yang juga dijelaskan yaitu mengenai observasi kampung, observasi tek-bang, observasi fis-bang dan observasi ruang, serta ditambah dengan materi mengenai alat ukur membangan, pengukuran pembangunan dan sedikit pelebaran wawasan terkait budaya dan sistem sosial yang berhubungan dengan arsitektur. Jakarta, 21 April 2018
Panitia Ekskursi UI 2018 Latihan fisik yang diadakan selama 5 minggu, dengan pertemuan pertama yang diikuti oleh seluruh BPH (Badan Pengurus Harian) Ekskursi Seram 2018 selama 1,5 jam mulai pukul 4 sore hingga pukul setengah 6 sore dengan urutan bertahap dari pemanasan, jogging, dan beberapa gerakan fisik yang dipandu oleh satu orang. Latihan fisik ini diadakan sebagai persiapan atau bekal bagi para calon anggota atau staff yang akan bergabung menjadi Tim Besar Ekskursi Seram 2018 dan berguna untuk kebugaran tubuh. Namun selain itu, tujuan latihan fisik ini juga bertujuan untuk mempererat hubungan antar staff dan BPH nantinya. Pada minggu selanjutnya, tidak hanya bph namun juga staff yang ikut serta dalam latihan fisik ini sehingga suasana semakin ramai dan seru. Latihan fisik diadakan setiap satu minggu sekali dengan dua 2 kloter berbeda karena perbedaan jadwal kelas yaitu pada hari rabu dan jumat di stadion UI. Untuk laki-laki dan perempuan banyaknya putaran jogging yang dianjurkan adalah sama yaitu 6 putaran. Usai latihan fisik, seluruh partisipan berkumpul untuk membicarakan tentang hal-hal yang perlu di persiapkan untuk kelancaran ekskursi seram 2018 kedepannya dan berfoto bersama.
Saat tiba waktunya untuk seleksi calon tim besar ekskursi yang akan berangkat, perhitungan jumlah kehadiran selama latihan fisik berlangsung menjadi pertimbangan yang penting juga bagi divisi operasional untuk memilih siapa saja orang yang pantas masuk sebagai anggota tim besar Ekskursi nantinya. Jakarta, 30 Maret 2018 Panitia Ekskursi UI 2018 |
PersiapanMenceritakan perjalanan dari Tim Besar Ekskursi dalam menyiapkan diri di lokasi ekskursi. ArchivesCategories |